Kamis, 25 Februari 2016

BEKERJA UNTUK UANG ATAU UNTUK TUHAN ?


"Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan ALLAH." (1 KOR 10:31)


Apa sih tujuan kita bekerja? Sebagian besar orang akan menjawab bahwa tujuan utama mereka bekerja adalah untuk mencari uang guna memenuhi kebutuhan hidup. Uang kini menjadi tujuan utama dalam kehidupan.

Guru sekolah Minggu bertanya kepada salah seorang anak, “Kamu tadi pergi ke gereja sama Mama dan Papa" ?, Anak itu pun menggelengkan kepalanya dan menjawab, “Aku pergi sama Mama karena Papa bekerja.”

Motivasi kerja zaman sekarang mulai bergeser menjadi hal yg salah. Banyak orang berlomba-lomba untuk mencari banyak uang karena bagi mereka uang adalah segala-galanya.

TUHAN pun mulai kalah dengan uang, mereka lebih memilih untuk bekerja daripada beribadah. Kita harus ingat bahwa TUHAN adalah sumber segala berkat. Berkat itu bukan hanya tentang materi, namun berkat juga mencakup banyak hal : damai sejahtera, kesehatan, keluarga, kebahagiaan, kesehatan, ketenangan dan sebagainya.

Dapatkah uang membeli damai sejahtera?
Dapatkah uang membeli keluarga yang bahagia?
Dapatkah uang membeli umur panjang?

Mari kita ubah motivasi kerja kita. Kerjakan segala sesuatu untuk TUHAN dan jadilah berkat bagi orang lain. Jangan bekerja hanya untuk mengumpulkan harta di dunia krn apa yg ada di dunia hanyalah sementara.

Bekerjalah dengan rasa syukur karena diberikan kesehatan, kekuatan dan berkat yang dari TUHAN.
Kumpulkanlah harta di Sorga karena itu akan kekal adanya.

BIJAKSANALAH DI DALAM DIA. Kiranya Kasih Setia TUHAN tetap menyertai kita. Amin.


Sumber : Alkitab (Indonesia Terjemahan Baru), Sharing Group GGP ELIM

Rabu, 24 Februari 2016

Tegar di Masa Sukar - Kunci Kesetiaan Sampai Akhir

TETAP TEGAR DI MASA SUKAR


"Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olok, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan"
(Matius 20:19)


Dunia selalu mendidik kita untuk selalu berpikir dan hidup menggunakan logika. Logika yang dirancang sendiri yang dipercaya dapat menguntungkan atau menyelamatkan dimasa depan. 180 derajat dengan apa yang Tuhan ajarkan. 

Pada saat Tuhan Yesus akan diadili dan disalibkan, seharusnya dengan mudah Ia dapat melarikan diri. Dengan jumlah pengikut yang banyak, dengan mudah Ia dapat lari ke daerah Turki atau Britania Utara yang pada saat itu diluar kekuasaan Romawi. Tetapi apa yang Tuhan Yesus lakukan? Ia berdiam diri, berdoa, mendengar suara Bapa dan melakukan apa yang diperintahkan - Mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia yang percaya kepadaNya.

Dalam hal ini Tuhan mengajarkan kepada kita untuk TETAP TEGAR DI MASA SUKAR. Termasuk juga dalam menghadapi masalah dalam hidup ini. Semua orang baik orang percaya atau orang dunia, menghadapi masalah yang sama. Sebagai orang percaya kita harus fokus kepada Kristus bukan kepada masalah. Berusahalah semampu kita dalam menyelesaikan masalah tersebut dan selebihnya serahkan kepadaNya. 

Cemas + Takut? wajar saja! karena kita hanya manusia biasa dan saat masalah terjadi, kita tidak tau rencana baik apa yang Tuhan siapkan untuk kita kedepannya.

Tetaplah setia dan beriman kepada Yesus. Yesus tidak akan pernah meninggalkanmu. Roh kudus yang ada dalam hatimu selalu memberikan kekuatan dan penghiburan kepadamu. Amin. 

Sumber : Alkitab (Indonesia Baru Terjemahan)